1.
Jenis Layanan
Ditinjau dari segi
jenisnya, layanan pendidikan bagi anak tunarungu meliputi :
a.
Layanan
umum.
Layanan umum merupakan layanan pendidikan yang biasa diberikan kepada anak
mendengar/ normal, yang meliputi layanan akademik, latihan, dan bimbingan.
Layanan akademik bagi anak tuna rungu pada dasarnya sama dengan layanan
akademik bagi anak mendengar, yaitu mencakup mata-mata pelajaran yang biasa
diberikan di SD biasa, tetapi terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan
dengan ciri khas layanan bagi anak
tunarungu akan dijelaskan pada uraian selanjutnya. Demikian juga dalam latihan
dan bimbingan. Layanan bimbingan terutama diperlukan dalam mengatasi dampak
kelainan terhadap aspek psikologisnya, serta pengembangan sosialisasi siswa.
b.
Layanan
khusus
1)
Layanan
bina bicara, merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan anak tunarungu dalam mengucapkan bunyi-bunyi bahasa
dalam rangkaian kata-kata, agar dapat dimengerti atau diinterpretasikan oleh
orang yang mengajak/ diajak bicara. Latihan bina bicara disebut juga dengan
latihan artikulasi.
2) Layanan bina
persepsi bunyi dan irama, merupakan layanan untuk melatih kepekaan terhadap
bunyi dan irama melalui sisa-sisa pendengaran atau merasakan vibrasi (getaran
bunyi) bagi siswa yang hanya memiliki sedikit sekali sisa pendengaran. Dalam layanan ini, siswa dilatih untuk membedakan antara
bunyi yang panjang dan yang pendek, bunyi yang keras dan lembut, kata dengan
kalimat, kalimat panjang dan pendek, membedakan bunyi dua macam alat (alat music, seperti tambur dan gong)
serta membedakan bunyi dengan berbagai irama 2/4, 3/4, 4/4.
2.
Tempat/ Sistem
Layanan
a.
Tempat khusus/
sistem segregasi
Sistem pendidikan segregasi adalah
sistem pendidikan yang terpisah dari system pendidikan anak normal.
1.
Sekolah
khusus
Sekolah khusus bagi anak
tunarungu disebut Sekolah Luar Biasa Bagian B ( SLB-B). Adapun jenjang pendidikannya
meliputi TKLB-B dengan lama pendidikan 1-3 tahun, SDLB-B setingkat dengan SD 6 tahun, SLTPLB-B merupakan pendidikan
semi kejuruan dengan lama pendidikan 3 tahun, SMLB-B merupakan pendidikan
kejuruan setingkat SLTA dengan lama pendidikan3 tahun.
2.
Sekolah Dasar Luar
Biasa (SDLB)
SDLB adalah sekolah pada tingkat dasar yang menampung berbagai jenis
kelainan, seperti anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan tunadaksa dalam
satu sekolah.
3.
Kelas
Jauh/ Kelas Kunjung
Kelas jauh adalah kelas yang
dibentuk atau disediakan untuk memberi pelayanan pendidikan bagi anak luar
biasa termasuk anak tunarungu yang bertempat tinggal jauh dari SLB/ SDLB.
b.
Di Sekolah Umum /Sistem Integrasi
1.
Bentuk kelas biasa,
dalam bentuk kelas ini anak tunarungu mengikuti semua kegiatan belajar mengajar
dikelas biasa seperti anak normal lainnya dengan menggunakan kurikulum biasa.
2.
Bentuk kelas biasa dengan ruang bimbingan khusus
Disini anak
tunarungu mengikuti kegiatan belajar di kelas biasa dengan menggunakan
kurikulum biasa serta mengikuti layanan khusus untuk mata pelajaran tertentu
yang tidak biasa diikuti oleh anak tunarungu bersama anak mendengar.
3.
Metode komunikasi
a.
Metode
Oral
Metode oral adalah metode berkomunikasi dengan cara yang lazim digunakan
oleh orang mendengar, yaitu melalui bahasa lisan. Pelaksanaan metode ini
terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu pembentukan dan latihan berbicara (speech
building and speech training ) membaca ujaran (speech reading ) , dan latihan
pendengaran (hear training ).
b.
Metode
Membaca Ujaran
Anak tunarungu mengalami kesulitan
untuk menyimak pembicaraan melalui pendengarannya. Oleh karena itu, ia dapat
memanfaatkan penglihatannya untuk memahami pembicaraan orang lain melalui gerak
bibir dan mimik pembicara. Kegiatan ini disebut membaca ujaran (speech
reading).
c. Metode Manual( Isyarat)
1)
Abjad
jari (finder spelling), adalah jenis isyarat yang dibentuk dengan jari-jari
tangan.
2)
Ungkapan
badaniah/ bahasa tubuh.
3)
Bahasa isyarat
asli, yaitu suatu ungkapan manual dalam bentuk isyarat konvensional yang berfungsi
sebagai pengganti kata
a)
Bahasa
isyarat alamiah, yaitu bahasa isyarat yang berkembang secara alamiah di antara
kaum tunarungu (berbeda dari bahasa tubuh) yang merupakan suatu ungkapan manual
( dengan tangan) sebagai pengganti kata yang pengenalan atau penggunaannya
terbatas pada kelompok atau lingkungan tertentu.
b)
Bahasa
isyarat konseptual, merupakan bahasa isyarat yang resmi digunakan sebagai
bahasa pengantar di sekolah yang menggunakan metode manual atau isyarat.
4)
Bahasa isyarat
formal, yaitu bahasa nasional dalam isyarat yang biasanya menggunakan kosakata
isyarat dengan stuktur bahasa yang sama persis dengan bahasa lisan.
d. Komunikasi Total
Komunikasi total merupakan suatu falsafah yang memungkinkan terciptanya
iklim komunikasi yang harmonis, dengan menerapkan berbagai metode dan media
komunikasi, seperti sistem isyarat, ejaan jari, bicara, membaca ujaran,
amplifikasi (pengerasan suara dengan menggunakan alat bantu dengar), gesti,
pantomimik, menggambar, menulis, serta pemanfaatan sisa pendengaran sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan tunarungu secara perorangan.
4.
Ciri Khas
Layanan
ada beberapa ciri khas layanan yang perlu diperhatikan, agar kegiatan
belajar mengajar berjalan dengan efektif. Ciri khas layanan tersebut adalah
a.
Apabila memberi
penjelasan kepada siswa, hendaknya posisi guru selalu berhadapan dengan siswa.
b.
penempatan siswa di
kelas.
c.
Guru harus
berbicara dengan tenang.
d.
Penggunaan alat
peraga
e.
Hindari pemakaian
metode ceramah secara berlebihan.
f.
menggunakan bahasa
yang dapat dipahami siswa tunarungu.
g.
Guru harus sering
memberikan tambahan kosakata pada anak tunarungu
5.
Strategi dan
Media Pembelajaran
a.
Strategi
pembelajaran
1)
Strategi
individualisasi
Strategi
individualisasi merupakan strategi pembelajaran dengan mempergunakan suatu
program yang disesuaikan dengan perbedaan individu baik karakteristik,
kebutuhan maupun kemampuan secara perseorangan.
2)
Strategi
kooperatif
Strategi
kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang menekankan unsur gotong royong
atau saling membantu satu sama lain dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
Johnson, D.W. & Johnson (1984:10) dalam strategi pembelajaran kooperatif
terdapat empat elemendasar yaitu :
a)
Saling
ketergantungan positif
b)
Interaksi tatap
muka antarsiswa sehingga mereka dapat berdialog dengan sesama lain.
c)
Akuntabilitas
individual.
d)
Keterampilan
menjalin hubungan interpersonal.
3)
Strategi
modifikasi perilaku
Strategi
modifikasi perilaku merupakan suatu bentuk strategi pembelajaran yang bertolak
dari pendekatan behavioral (behavioral approach).strategi ini bertujuan untuk
mengubah perilaku siswa ke arah yang lebih positif melalui conditioning
(pengondisian) dan membantunya agar lebih produktif sehingga menjadi individu
yang mandiri.
b.
Media pembelajaran
Media pembelajaran dikelompokkan
kedalam media visual, audio, dan audio-visual. Media visual yang dapat
dipergunakan dalam pembelajaran anak tunarungu antara lain berupa gambar,
grafis ( grafik, bagan, diagram, dan sebagainya); relita atau objek nyata dari
suatu benda ( mata uang, tumbuhan,dsb); model atau tiruan dari objek benda dan
slides.
6.
Evaluasi
Tujuan dan fungsi evaluasi adalah
untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa terhadap materi yang diajarkan serta
untuk memberikan umpan balik terhadap guru sebagai dasar untuk memperbaiki
proses belajar serta program perbaikan bagi siswa. Kegiata evaluasi bagi siswa
tunarungu, harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.
Berkesinambungan
b.
Menyeluruh
c.
Objektif
d.
Pedagogis
Alat evaluasi yang digunakan secara garis besar dapat dibagi atas 2 macam,
yaitu :
1)
Alat
evaluasi umum
Alat evaluasi
umum merupakan alat tes yang digunakan dikelas biasa untuk mata pelajaran umum
bagi siswa tunarungu dan siswa mendengar (yang mencakup alat penilaian
tertulis, lisan, dan perbuatan).
2)
Alat
evaluasi khusus
a.
Tes
perbuatan, yang digunakan untuk mengevaluasi latihan berbicara, mendengar serta
membaca ujaran.
b.
Pengamatan,
digunakan pada bidang komunikasi yang berkaitan dengan pengetahuan,
keterampilan, serta sikap berkomunikasi.
c.
Wawancara, yang
dilakukan terhadap anak tunarungu, siswa mendengar, guru, orang tua atau
terhadap anggota masyarakat.
Sumber : berbagai
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar