Jumat, 09 Agustus 2013

manfaat membaca al qur`an

Bandung, UPI
Sabtu, 19 Februari 2011 adalah hari pertama sekaligus diresmikannya bimbingan baca Alquran semester genap 2011 Unit Kegiatan Mahasiswa Belajar Alquran Intensif Universitas Pendidikan Indonesia (UKM BAQI UPI). Kegiatan ini bersifat wajib sebagai tindak lanjut hasil pre tes baca Alquran mahasiswa yang termasuk kategori belum lulus yaitu Tingkat Pra Dasar 1 (TPD1), Tingkat Pra Dasar 2 (TPD2) dan Tingkat Dasar (TD). Sedangkan kategori penilaian dikatakan lulus apabila Tingkat Terampil (TT) dan Tingkat Mahir (TM). Kegiatan bimbingan baca Alquran ini memang rutin dilaksanakan setiap semester dari tahun ke tahun.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa yang belum lulus tersebut dibentuk kelompok bimbingan berdasarkan kategori penilaian yaitu TPD1, TPD2 dan TD. Untuk semester ini yang menjadi peserta adalah mahasiswa UPI dari empat falkultas yaitu FPMIPA, FPOK, FPTK dan FPEB. Dari empat fakultas tersebut terbentuk menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok ikhwan (laki-laki) dan kelompok akhwat (perempuan). Kelompok akhwat terdiri atas TPD1 2 kelompok, TPD2 17 kelompok dan TD 40 kelompok. Sedangkan ikhwan, TPD1 2 kelompok, TPD2 24 kelompok dan TD 45. Setiap kelompok terdiri atas 10 orang mahasiswa (peserta) dengan 1 pengajar. Jadi, total keseluruhan adalah 130 kelompok, mencapai 1.300 peserta.
Ada yang membedakan dalam kegiatan bimbingan Alquran pada semester ini. Utami Indra Putri mahasiswi Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung merupakan tamu UPI yang bermaksud mengadakan penelitian terkait tugas skripsinya. Berawal dari ketertarikannya pada pengaruh latihan pernapasan yoga dan latihan menyanyi terhadap fungsi paru-paru dan tekanan darah. “Pengaruh Tilawah Alquran terhadap Fungsi Paru dan Tekanan Darah pada Peserta Bimbingan Baca Alquran Unit Kegiatan Mahasiswa Belajar Alquran Intensif Universitas Pendidikan Indonesia” adalah judul skripsinya.
“Saya sudah mencari beberapa lembaga Qurani yang ada di Bandung, namun masih belum menemukan yang pas karena terkait jumlah partisipan yang saya butuhkan terbilang banyak. Alhamdulillah melalui situs internet terdapat blog BAQI UPI dan ketika saya mencari informasi lebih lanjut, akhirnya saya putuskan untuk melakukan penelitian di sini,” ujar akhwat kelahiran Riau ini.
Bimbingan Alquran BAQI dengan peserta di atas 1.000 orang merupakan hal yang paling menunjang untuk dilaksanaknnya penelitian tersebut. Kemudian menyesuaikannya dengan kriteria pengelompokan yang didasarkan pada nilai pre test BAQI. Sehingga dalam kegiatannya, ia fokus kepada peserta TD, dengan salah satu pertimbangannya adalah peserta TD (Tingkat Dasar) umumnya sudah bisa membaca Alquran namun masih belum tepat secara kaidah tajwid.
Untuk memperoleh partisipan, baik ikhwan (laki-laki) maupun akhwat (perempuan) langkah awal yang dilakukannya adalah dengan melakukan kuisioner pada peserta kelompok TD. Partisipan ikhwan didapat dari mahasiswa FPTK dan FPEB, sedangkan partisipan akhwat  dari FPMIPA dan FPOK. Setelah diperoleh partisipan yang sesuai kriteri penelitian, akhwat yang kini juga aktif di DKM Fakultas Kedokteran Unpad ini langsung melakukan penelitian ke tahap berikutnya.
Spirometer merupakan alat bantu untuk mengukur fungsi paru, sedangkan untuk mengukur detak jantung digunakan sphygmomanometer dan stetoscop. Dalam penelitiannya, ia memberi perlakuan dengan partisipan yang membaca Alquran dengan partisipan yang membaca koran. Hipoetesis secara umum dalam penelitiannya ini adalah tilawah Alquran dapat meningkatkan fungsi paru-paru dan menurunkan tekanan darah.
“Hasilnya di beberapa orang yang saya tes Alhamdulillah ada yang sesuai dengan hipotesis, tapi ada juga yang tidak. Saya belum bisa menyimpulkan hasilnya karena saat ini masih dalam tahap analisis,” begitu ujar akhwat yang kini keluarganya tinggal di Kalimantan. Penelitian tersebut telah berlangsung sekitar satu bulan, dan saat ini ia fokus dalam pembuatan skripsinya dan menjelang ujian sidang bulan Mei.
Akhwat yang akrab dipanggil Utami ini berharap, bagaimanapun, hasilnya dapat memberikan pengetahuan bahwa tilawah Alquran juga bisa bermanfaat untuk kesehatan, baik jasmani dan rohani. Selain itu, hasil penelitian ini dapat memotivasi siapa pun yang membaca skripsinya untuk terus belajar Alquran dengan benar, memahami dan mengamalkannya. Akan lebih baik lagi jika ada yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut mendapatkan hasil yang lebih baik. Ia berpesan kepada BAQI dan UPI, semoga istikamah dalam menjalankan tugasnya, semangat dan kreatif untuk program sekarang dan selanjutnya.
“Dengan begitu, UPI bisa menghasilkan mahasiswa yang tidak hanya cerdas akalnya, tapi juga cerdas ruhiyahnya,” ujar Utami.
Selain itu, ia berharap BAQI juga bisa berdakwah tidak hanya di UPI, tapi juga ke universitas lain yang belum memiliki program seperti ini. BAQI bisa menginspirasi/memotivasi untuk pendirian BAQI di luar UPI (universitas lain), meski tidak harus dengan nama yang sama.
“Saya sebagai mahasiswi Unpad berharap silaturahim ini terus terjaga dan sebagai salah satu bentuk kerja sama antara UPI dan Unpad dalam bidang pendidikan,” katanya.

sumber : http://berita.upi.edu/2011/04/17/sedang-diteliti-membaca-alquran-menyehatkan-paru-paru/

Rabu, 07 Agustus 2013

LAPORAN AWAL PPL


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kegiatan Praktik  Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu ini adalah salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa FKIP UNIB untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan nantinya. Kegiatan PPL ini merupakan perpaduan antara teori-teori dari ilmu Keguruan atau Pendidikan dan praktek mengajar secara langsung agar mahasiswa memperoleh pengalaman dan keterampilan yang bermanfaat dalam semua segi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang terdapat dilembaga sekolah maupun di luar sekolah, secara terbimbing, terarah dan terpadu dalam memenuhi persyaratan untuk menjadi seorang guru yang profesionalisme.
Sehubungan dengan hal tersebut, tepat kiranya jika mahasiswa yang menekuni disiplin ilmu keguruan tidak hanya sebatas menerima teori-teori saja, melainkan juga perlu diterapkan di lapangan atau di sekolah. Pada kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini, mahasiswa calon guru tidak hanya dilatih untuk memahami situasi lingkungan dan administrasi sekolah tetapi juga memperoleh pengalaman baru yang tidak diperoleh di bangku kuliah. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui situasi kegiatan belajar mengajar yang sebenarnya dalam profesi yang membekali diri pada calon guru untuk menuju sebagai tenaga pendidik yang berkompetensi dalam melaksanakan tanggung jawab dan demi tercapainya tujuan dari Pendidikan Nasional kita dimasa yang akan datang, sehingga terciptalah dunia  pendidikan yang lebih berkompeten dan mampu bersaing dengan Negara – Negara lain karena pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam tercapainya kemajuan dan pembangunan suatu Bangsa dan Negara.  

B.     Tujuan

1.      Tujuan Umum
Membina mahasiswa sebagai calon guru menguasai kemampuan profesional keguruan yang dapat diterapkan dalam kanca SD yang sebenarnya.
2.      Tujuan Khusus
a.       Agar mahasiswa memiliki pengalaman PPL II di SD, sehingga mereka mampu :
1.      Mengenal latar belakang SD secara akrab
2.      Menguasai keterampilan dasar mengajar
3.      Mengajar minimal 5 mata pelajaran di SD
4.      Memberikan bimbingan belajar kepada murid SD yang memerlukan
5.      Menyelenggarakan kegiatan Ko dan Ekstra kulikuler, dan
6.      Mengerjakan administrasi kelas dan sekolah
b.      Mengaplikasikan perolehan inovasi baru baik kognitif, efektif, maupun psikomotor dari perkuliahan ke dalam kanca SD di Bengkulu..
c.       Mampu menyelesaikan permasalahan pembelajaran, khususnya penyelenggaraan di SD.


C.    Manfaat

Praktik Pengalaman Lapangan II ini memberikan manfaat antara lain :
a.       Memberikan kesempatan kepada mahasiswa S1 PGSD Semester VII untuk melatih dan menerapkan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan kampus.
b.      Mengembangkan keprofesionalan sebagai calon guru



BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Kegiatan Akademik
Kegiatan belajar di SD Negeri 7 dilaksanakan setiap hari. Pembelajaran di SD negeri 7 khususnya untuk kelas 1 sampai kelas 2  telah menerapkan pembelajaran tematik. Disini guru mengaitkan mata pelajaran satu dengan yang lainnya. Kegiatan belajar langsung dibimbing oleh guru kelas. Yang mana pembelajarannya telah menggunakan media sebagai alat bantu belajar ini dinilai untuk mempermudah anak memahami konsep. Sedangkan kelas 3  menerapkan sistem guru kelas kecuali untuk mata pelajaran IPA.
Untuk kelas tinggi kelas 4 dan 5 serta kelas 6 menggunakan guru kelas yang mengajarkan semua mata pelajaran kecuali penjas, agama dan bahasa inggris.
Secara garis besar, guru kelas tidak memiliki masalah. Hal ini dikarenakan para guru telah berpengalaman. Potensi guru cukup baik terlihat dari kekompakan antara satu guru dengan guru lainnya dalam mengelola pembelajaran. Guru-guru rata-rata lulusan D2 dan beberapa lulusan S1. Secara garis besar guru kelas tidak begitu memiliki masalah dan ini dikarenakan media dan buku-buku untuk pembelajaran cukup tersedia karena mendapat bantuan dana BOS  yang berbentuk uang yang dibelikan sesuai dengan kebutuhan sekolah.

B.     Kegiatan Administrasi
Pengelolaan daftar hadir guru/ pegawai di SD Negeri 7  langsung ditangani oleh tata usaha. Sedangkan administrasi kelas seperti daftar hadir siswa, jadwal piket, dan jadwal pelajaran ditangani langsung oleh guru kelas supaya kegiatan belajar-mengajar lebih efektif.
SD N 07 Bajak Kota Bengkulu sudaah melaksanakan visi dan misi dengan baik ini terbukti dari keberhasilan dan kesuksesan guru dalam mengajar. Kegiatan sekolah terkoordinir  dengan baik ini disebabkan oleh adanya karyawan dalam bidang Tata Usaha.
Peran kepala sekolah sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan sekolah. Disini kepala sekolah memiliki 1 wakil kepala sekolah. Wakil kepala sekolah tugasnya apabila kepala sekolah tidak ada maka wakil kepala sekolah mengambil alih untuk mengatasi permasalahan yang ada baik masalah akademik maupun non akademik.

C.     Kegiatan Nonakademik
Selain kegiatan akademik di Sekolah Dasar Negeri 07 juga memiliki kegiatan dalam bidang Non Akademik, kegiatan tersebut seperti ekstrakulikuler yang berupa : Pramuka, Olahraga, Ramedial, Les. Secara singkat dijelaskan sebagai berikut.
1.      Olahraga, Ramedial, les.
Seluruh kegiatan ini dilakukan pada waktu sore hari ini dilakukan 2x seminggu ini dilakukan untuk membina jasmani dan persiapan siswa agar lebih memahami pelajaran lebih mendalam.
2.      Pramuka
Kegiatan pramuka ini dilaksanakan setiap hari sabtu pada sore hari. Pembina atau pengurus pramuka adalah guru SD N 7 yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah.
            Selain kegiatan ekstrakurikuler, yang dijadikan di SD N 7, kegiatan non akademik yang juga kami observasi dalam beberapa aspek kegiatan :
Tahap Pelaksanaan Lingkungan
a.       Lingkungan Fisik
Bentuk gudung SD Negeri 7 Kota Bengkulu adalah kontruksi bangunan kuat dan cukup terawat dengan maksimal. Sekolah ini berhadapan langsung dengan jalan dan perumahan penduduk. Jumlah ruang belajar sebanyak 12 ruangan, 1 gudang, 1 ruang dewan guru, dan 1 ruangan kepala sekolah. Serta, 1 ruang UKS dan perpustakaan.
b.      Fasilitas Sekolah
Fasilitas yang ada di SD 7 Kota Bengkulu diantaranya adalah :
1.      Bangku dan Meja
Dalam satu kelas rata-rata jumlah siswa 40 orang. Jadi rata-rata setiap kelas memiliki 40 kursi dan 20 meja.
2.      Rang belajar
Jumlah seluruh ruang belajar yang digunakan untuk belajar sebanyak 12 ruangan.
3.      Almari
Almari ada 12 buah di dalam ruang belajar, 4 buah didalam ruang guru dan 2 buah di ruang kepala sekolah, 1 buah di ruang UKS dan 8 buah di ruang perpustakaan.
4.      Papan tulis
Papan tulis sebanyak 12 buah di dalam ruangan belajar.
5.      Papan absen
Papan absen terdapat disetiap ruang belajar.
6.      Alat olahraga
Alat olah raga dengan rincian 3 buah bola voley, 3 buah bola basket 1 buah net voley dan 3 buah bola kaki serta terdapat 5 buah matras, 1 lapangan voley, 1 pasang gawang futsal, 1 lapangan futsal dan basket, 2 tolak peluru, 2 pumukul kasti, 10 bola kasti, 6 tongkat estafet.
7.      Fasilitas penunjang lainnya
v    Satu buah ruang uks
v    Satu ruang perpustakaan
v    3 buah globe 20 peta serta 20 atlas
v    Satu buah madding
v    1 unit komputer
8.      Sumber pelajaran
v    Kurikulum KTSP dari kelas I-VI
v    Petunjuk pengolahan kelas



D.    Masalah Pembelajaran yang Dihadapi Guru